Postingan Terunggul Hari Ini

Suasana Pada Masa lalu Membawa Mendung

Terpendam rindu mendayung kalbu, hati-hati untuk kusentuh, takut-takut bisa menyakiti. Sayup-sayup hening menyapa, mengantar roh pada masa i...

Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini

Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini - Tri Rismaharini,
Ir. Tri Rismaharini, M.T atau terkadang ditulis Tri Risma Harini (lahir di Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961; umur 53 tahun) adalah Wali Kota Surabaya yang menjabat sejak 28 September 2010. Ia adalah wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarahnya. Insinyur lulusan Arsitektur dan pasca sarjana Manajemen Pembangunan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini juga tercatat sebagai wanita pertama di Indonesia yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui pemilihan kepala daerah sepanjang sejarah demokrasi di Indonesia pasca Reformasi 98.
Melalui pemilihan langsung, ia menggantikan Bambang Dwi Hartono yang kemudian menjabat sebagai wakilnya hingga resmi mengundurkan diri pada 14 Juni 2013. Mereka diusung oleh partai PDI-P dan memenangi pilkada dengan jumlah suara 358.187 suara atau sebesar 38,53 persen. Pasangan ini dilantik pada tanggal 28 September 2010.

Sebelum menjadi wali kota, Risma pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya dan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bappeko) hingga tahun 2010. Risma merupakan seorang birokrat tulen, yang meniti karier sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS) Kota Surabaya sejak dekade 1990-an.

Banyak orang yang sudah mengetahui ketulusan bu risma dalam memimpin, salah satunya terlihat dari berita berikut yang di dapat dari facebook, SILAHKAN DIBACA

Umay dan Bu Walikota
 
Hari ini saya mendapat pengalaman yang sangat mengesankan…
Mengikuti acara Penganugerahan Pendamping terbaik bagi para mahasiswa di Surabaya yang telah sukses membina adik-adik asuh untuk kembali bersekolah. Acara berlangsung meriah, anak-anak jalanan yang telah berubah menjadi pelajar tampil di panggung. Prestasi mereka beragam, ada yang juara menyanyi, berprestasi di sekolah, hingga meraih medali perak tingkat nasional untuk balap sepeda.
Walikota Surabaya (Ibu Tri Risma Harini) tidak canggung menyebut mereka sebagai “Anak-anak Saya”.
Tapi bukan itu yang membuat saya dan belasan orang mengharu biru… Ketika acara telah berakhir, dan Walikota beserta rombongan telah meninggalkan tempat acara, yaitu Liponsos/Lingkungan Pondok Sosial Kalijudan yang menampung anak berkebutuhan khusus…


Tiba-tiba dari dalam gedung pertemuan terdengar seorang anak menangis meraung-raung, menyebut ibunya… Cukup lama dia menangis sehingga banyak yang datang padanya, termasuk saya. Ternyata ia adalah seorang anak tuna grahita berusia sekitar 15 tahun. Pada acara pembukaan tadi saya lihat si Umay (nama anak itu) sangat asyik berjoget gembira…


Tangisnya makin menggema.. sambil terus memanggil-manggil.. di mana Ibuku… di mana Ibuku….Ada apa gerangan?? Menurut penjelasan pengurus Pondok, ternyata Umay kehilangan “Ibunya” yang tak lain adalah Walikota Surabaya, Tri Risma Harini… Rupanya, saat bu Risma pulang, dia tengah berada di kamar mandi… Istilah Jawa-nya adalah “kelayu”…


Tak seorang pun bisa mendiamkan Umay, sehingga pimpinan Pondok berinisiatif menelpon seseorang. Saya dengar beliau melaporkan bahwa Umay tidak bisa berhenti menangis. Ternyata yang ditelpon adalah bu Risma!


Saya cuma berpikir… Ah, mungkin itu hanya bersifat laporan… mana mungkin seorang walikota mau kembali hanya untuk menenangkan anak tuna grahita…?


Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini
Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini

Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini
Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini

Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini
Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini



Tapi sekitar 5 menit kemudian…. Subhanallah…. Masuklah sebuah mobil Innova hitam yang tadi dikendarai bu Walikota ke dalam halaman Liponsos..dan bu Risma pun turun…
Orang-orang segera memanggil Umay, dan berbaurlah bocah itu ke pelukan “Ibunya”….
Bagaikan sikap seorang Ibu kepada anaknya, bu Walikota mendekap dan bertanya, kenapa tadi Umay tidak ikut mengantar? Terlihat si Umay begitu manja dan tak mau lepas dari pelukan “Ibunya” itu… sehingga bu Risma harus mengatakan “Ibu harus mencari uang untuk makan kamu… supaya kamu bisa belajar joget dan menyanyi…” Akhirnya Umay pun mau melepaskan pelukan, disertai senyuman….
Sungguh… sebuah kejadian yang sangat jauh dari rekayasa, apalagi pencitraan…



Itulah berita dari bu risma, kelihatan jelas ya Ketulusan Bu Risma di situ.
Semoga bu risma panjang umur, sehat selalu dan selalu di lindungi oleh Allah swt. AMINN :)

Tag : Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini, Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini, Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini, Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini, Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini, Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini, Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini, Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini, Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini

Silahkan Masukkan Email anda Untuk Update Fakta Lainnya:

7 Responses to "Ketulusan Bu Risma Terlihat Di Sini"

Tolong Jangan Melakukan SPAM ya.
KOMENTARLAH SESUAI ARTIKEL DI ATAS :)

TERIMA KASIH
ADMIN
INDRA SAPUTRA