Postingan Terunggul Hari Ini

4 Pilihan Dalam Berkehidupan

4 pilihan dalam berkehidupan : Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu : 1. Dengan kedudukan Ja...

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah - Selamat Pagi sahabat Blogger jemo Lintank. Di hari 

senin yang menyenangkan kali ini, saya mengirim artikel yang dapat menginspirasi anda-anda semua. Cerita ini saya ambil dari facebook Saptuari Sugiharto Full II (Seorang Pembicara seminar usaha). Tanpa banyak kata lagi, silahkan langsung dibaca ceritanya.
TAK MAU MENYERAH...!! 
( Kisah Cerita Inspirasi yang ke 1)
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

Kawan-kawannya di Jurusan Peternakan UNS Solo memang baik hati, mereka yang membawakan tasnya sampai lantai 3, lalu dia naik ke ruang kuliah dengan semangat walau harus tertatih menopang tubuhnya. Kadang kawan-kawanya makin heroik, dia digendong dari lantai 1 sampai lantai 3. Hehe.. jadi momen tak terlupakan.

Namanya Triyono, Allah memberinya kelebihan sejak dia umur dua tahun. Polio menyerang kakinya, sehingga dia tidak bisa berjalan normal.. Harus merangkak ketika anak-anak lain sudah berlari. Di dusunnya di Sukoharjo Jawa Tengah dia pernah diasingkan oleh kawan-kawan masa kecilnya. Orang tua mereka melarang bermain dengannya dengan alasan takut tertular. Triyono kecil yang terasing dengan kakinya yang makin mengkerut tidak patah semangat, dia justru belajar makin giat. Sejak SD selalu yang pertama meraih peringkat.. 

Terus menerus jadi juara, pembuktian tanpa banyak kata-kata. Orang tua mereka sekarang menyuruh anak-anaknya datang kerumahnya, untuk belajar padanya. Masya Allah...

Waktu berlalu.. 
Kaki Triyono sudah terpasang besi di sisi kanan kirinya hingga ke paha, dua kruk juga mampu menyangga tubuhnya. Lulus sebagai sarjana peternakan dengan perjuangan yang pasti melelahkan, bukan hanya soal materi kuliah, tapi juga mengakali kelebihan fisik yang Allah berikan.
Triyono memulai berbisnis sesuai dengan ilmunya, dia membangun peternakan ayam dan sapi di Sukoharjo, berkembang begitu pesat, ayamnya hingga puluhan ribu. Begitu juga sapinya.

Saya bertemu dengannya 5 tahun lalu di sebuah ajang kompetisi wirausaha. Saya kagum pada semangatnya. 
"Hebat kowe Tri.. Kayak robocop! Kakimu terbuat dari besi..." 
Dan kami tertawa 
Ketika akan sholat, saya menunggunya di belakang ketika dia berwudhu. Susah payah menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak terpeleset ditempat yang licin penuh air.
Posisinya harus duduk ketika sholat, kaki besinya diselonjorkan ke depan, di sebelah kruk yang dia letakkan di bumi manapun dia bersujud..

Allah terus mengujinya, orang ini levelnya sanggup ditest dengan ujian yang lebih tinggi. Ditengah bisnisnya yang terus tumbuh, Triyono mulai tertarik hutang ke bank untuk mengembangkan bisnisnya, hutang riba di beberapa tempat diambilnya, sampai hutangnya tembus 2,1 Milyar. Dia punya rumah dengan tanah halamannya 700 m2, avanza baru kreditan siap mengantarnya kemana-mana.
Allah mencintainya, sehingga dia dihentikan di level tersebut. Seorang penipu dengan sukses membawa sapi-sapi yang akan dibeli, namun kabur tak terbayarkan. Puluhan sapi senilai ratusan juta hilang.. Peternakan ayamnya tidak mampu membayar beban ribanya ke bank..
Triyono limbung...
Setiap hari rumahnya disatroni debt colector, pokoknya harus bayar! Bayar! Bayar! Bayaaaarrrrrr..... Gebrak meja!
Gak ada toleransi dengan kondisi fisiknya dan bisnisnya yang sedang ambruk, ancaman dari ibunya yang menyadarkan Triyono..
"Kalo kamu masih mau mempertahankan rumah itu, ibu gak mau datang lagi kesitu selamanya.."

Momen tobat itu datang, Triyono melepaskan semua assetnya.. Rumah, peternakan dengan puluhan karyawan, mobil semua dijualnya. Diikhlaskan semuanya.. Harta yang dia miliki hanya sebuah motor Honda tua yang di modifikasi dengan gerobak yang menempel disampingnya..
Ibunya berkata: "rapopo le kowe ra nduwe opo-opo, ning uripmu tenang.. Uripmu resik.."
-Tidak apa-apa gak punya harta, asal hidupmu tenang.. Hidupmu bersih..
Allah begitu mencintainya, menjewernya ketika belum terjerumus makin jauh..

Dengan motor roda tiga itu dia hijrah ke Jogja, setahun lalu saya bertemu dengannya. Dia bercerita sedang merintis bisnis susu sapi, gak jauh-jauh dari ilmu yang dimiliki. Bulan lalu kami bertemu lagi di Masjid samping Rumah Singgah‪#‎SedekahRombongan‬ Jogja, dia berkeinginan punya biro wisata cititour kota Jogja dengan motor yang diantar oleh para difabel. Banyak kawan-kawannya yang hanya di rumah tidak punya daya untuk mencari nafkah sendiri.
Tidak punya ilmu..
Tidak punya alat kerja.. 
Lumpuh kehidupannya..

"Tri.. Motormu ini mau gak kalo disedekahkan buat yang lebih membutuhkan?" Tanya Saya
"Banyak kawanku yang membutuhkan, tapi ini motor satu-satunya yang aku miliki.. Belum ada dana untuk ganti yang baru" jawab Triyono
"Bismillah Tri, kita mulai dari dirimu.. Kami bantu dari #SedekahRombongan motor matic modifikasi untukmu, agar bisa jadi perintis cititour kota Jogja bareng temen-temen difabelmu, motormu ini kamu sedekahkan untuk temenmu yang membutuhkan.. Sedekah motor.. dapat motor.." 
Wajah Triyono langsung cerah. Dengan mata berkaca-kaca dia merangkul saya..

Aaah.. Ini momen sangat berharga, ketika saya menyampaikan sedekah kalian semua tepat pada mereka yang membutuhkan..
Dalam dua minggu motor dikerjakan, Triyono mendesain sendiri motornya, lalu dibawa ke bengkel modifikasi di selatan Jogja. Seminggu lalu dia kerumah saya sampai cengengesan.. 
"Wuuik! Gaya tenan iki.. Kuat ini tak naiki?" Tanya saya
"Kuaaat!! Ayo kita muter!"
Hehe.. Benerrr.. Saya diajak keliling desa dengan motornya, sebelah kiri dikasih shock empuk mentul-mentul..! Tetap stabil di jalan berlubang.
"Rencana mau dinamakan Difa Cititour, keliling kota Jogja dianter para difabel. Aku mau minta ijin ke kepolisian, karena ini konsepnya cititour, bukan kayak ojek.. Semoga di mudahkan prosesnya" lanjut Triyono.

Saya merasakan aura positif makin kuat dari dirinya, orang luar biasa yang mentalnya level 10! Jatuh, bangun kembali.. Dihajar hancur lebur, bangkit kembali! Menampaaarrrr siapapun yang masih hidup dengan semangat letoy.. Mental tempe yang gampang lunglai..
Siang begitu panas ketika dia pamit, memutar motornya sambil melambaikan tangannya. Yang saya tau, Allah Yang Maha Kuasa akan terus mengawalnya..
@Saptuari
--------------
NOTE:
Jika kamu mau membantu Triyono dan kawan-kawan difabelnya mewujudkan impiannya bisa hubunginya di 0823‑2801‑6326.

Mau nyumbang motor boleeeh...
Mau nyumbang biaya modifikasi boleeeh..
Mau bantu ngurus ke kepolisian boleeeh...
Mau ngelink-kan dengan dinas pariwisata, boleeeeh...
Mau buatkan aplikasi di HP kayak Gojek... Boleeeeh!!
Perusahaanmu punya dana CSR buat mereka, boleeeeh buangeeet!!
Semua akan tercatat langit jadi sedekahmu..

Inget pesan Nabi..
"Khairunnas Anfauhum Linnas" 
-Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk sesamanya

"Apakah engkau sudah bermanfaat bagi sesamamu?"

TAK MAU MENYERAH...!!
(Kisah Cerita Inspirasi ke 2)
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah
2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah


"Masya Allah.. Mas Saptuari!"
Saya kaget pas membuka pintu rumah, kok ada suara langsung mengenali saya, lah mana orangnya?!
Mata saya tertunduk ke bawah.. Seorang anak muda ganteng, berkulit putih duduk bersimpuh di depan pintu.
"Lho lho.. Ayo berdiri kok malah duduk disini" ajak Saya.
"Maaf mas.. Saya tidak bisa berdiri" jawabnya sambil tersenyum.
Saya menoleh ke kiri, ada kursi roda di garasi. Tidak jauh di halaman ada motor dengan jok amburadul yang sudah dimodifikasi.
saya takjub seketika.. Mengajaknya masuk rumah, dia merangkak masuk dengan menggunakan lututnya. Di dalam rumah saya langsung merangkulnya. Wah wah, siapa lagi yang Allah kirim hari ini..

"Saya Aji mas, dulu pernah ikut seminar mas Saptu di UNY. Saya juga kaget kok bisa ketemu mas Saptu disini, saya gak tau kalo ini rumah mas Saptu. Saya keliling jualan kurma mas. Mau Ramadhan pasti banyak yang butuh kurma.." Dia mengenalkan diri.
Kami ngobrol panjang hari itu, saya pasang kuping dan merekamnya di otak dengan kualitas stereo, pasti ada pelajaran yang menarik dari kisah hidupnya yang suatu saat bisa saya tulis untuk inspirasi ribuan pembaca..
Begini kisahnya..
Purbalingga 2005, wanita itu menahan tangis di jalan ujung desa. Seorang ibu yang melepas anak sulungnya yang akan pergi ke Jogja sendirian. Bukan anak biasa, tapi anak istimewa. Namanya Aji Musafa, kelahiran tahun 1985. Masa kecil dilalui dengan bahagia, berlari bebas dan bermain dengan kawan-kawannya. Sampai umur 13 tahun tiba-tiba kebahagiannya terenggut, kedua kakinya tiba-tiba kaku, uratnya seperti tertarik ke belakang, makin hari makin sakit, Aji harus berjalan dengan posisi jinjit. Telapak kakinya tidak lagi rata. Selama SMP dan SMA dia berangkat ke sekolah dengan bantuan kruk yang tiap hari tertatih menyangga tubuhnya. Duduk sendirian di luar kelas, memandang dari jauh kawan-kawannya yang bermain basket dengan riang gembira.

Aji tinggal bersama ibu dan ketiga adiknya, di sebuah dusun 20 km dari kota Purbalingga. Ayahnya yang bekerja di Malaysia menghilang sejak tahun 2003 dan tidak ada kabar hingga hari ini.
Waktu itu datang rombongan sebuah yayasan dari Jogja, yang menjanjikan biaya hidup untuk para difabel dan akan diberikan ketrampilan. Aji tertarik, usai SMA berpamitan kepada ibunya meninggalkan kota Purbalingga untuk mulai berjuang di Kota Jogja. Ibunya yang tegar itulah yang mengantarkannya di ujung desa, mengiringinya dengan air mata dan doa-doa..
Namun harapan palsu itu yang dapat, di Jogja yayasan ini justru hanya memanfaatkan Aji dan kawan-kawannya sesama difabel. Mereka di jadikan etalase hidup untuk menghimpun dana jika ada kunjungan dari para donatur. Setiap hari suara bentakan mereka terima, mau sholat pun waktunya dibatasi. Tiap subuh suara-suara bentakan pengasuh mengalahkan suara adzan yang berkumandang dari kampung sebelah.
Ketika ada kunjungan mereka wajib berakting seolah-olah sedang ada kegiatan pelatihan. Lain hari datanglah puluhan kursi roda dari Belanda, pengola yayasan justru menjual kursi roda itu kepada pihak luar, Aji dan kawan-kawannya malah tidak kebagian. Masya Allah.. begitu dzalimnya!
Lain hari ada donatur yang datang khusus memberikan kursi roda untuk Aji, dia sekarang tidak perlu berjalan dengan jinjit lagi, dengan beban kruk yang menyakitkan pundak kanan kiri. Hari itu ada kesempatan, Aji menyelinap keluar, dengan kursi rodanya dia pergi dari yayasan itu tanpa tujuan.

Sebuah masjid di Jalan Kaliurang bagian utara Jogja menjadi persinggahannya sementara. Orang-orang mulai mengenalnya. Anak muda merangkak yang membersihkan masjid di sana. 
Duduk bersimpuh dan mengepel lantai di kanan kirinya... Bergeser lagi, lalu dipel lagi.. Hingga seluruh lantai masjid itu bersih.

Lain hari seseorang mengajak Aji jualan dompet dan tas kerajinan tangan. 
"Ji, kamu ambil dulu barang dari saya.. Kamu keliling aja ke perumahan-perumahan lalu kamu tawarkan. Nanti bayar bisa belakangan"
Dari pertemuan itulah Aji kelak mendapatkan ilmu membuat produknya sendiri.

Perjuangan dimulai, selama 3 tahun Aji berkeliling dengan kursi roda, menawarkan dompet dagangannya. Mengetuk 1000 pintu, melewati ratusan gang dan jalan. Ditolak ratusan orang, diterima sebagian lainnya. Panas terik sudah biasa, hujan dan gerimis berlalu saja. Dari situ dia bisa menafkahi hidupnya sendiri di Jogja. Pantang meminta-minta pada manusia.
Tahun berlalu, seorang ustadz muda menawari untuk memakai motornya, agar Aji tidak lagi mengayuh kursi roda untuk berjualan.
"Kamu pakai saja ji, dimodifikasi boleh.. Kalo suatu saat mau kamu beli terserah kapan mau bayarnya"
Ehem... Ustadz yang dulu petikan gitarnya di panggung-panggung band ternama membuat remaja menjerit histeris.. Sejak itulah Aji berjualan dengan motor modifikasi pinjaman itu. Tidak lagi panas-panasan keluar masuk kampung dengan mengayuh kursi roda. Jualannya tidak hanya dompet, tapi juga kurma yang mengantarkannya sampai ke rumah saya.

Ketika dia pamit pulang saya antarkan sampai ke halaman, melihat langsung ketika dia dengan lincah menaikkan kursi roda ke bak motornya, terus di meloncat bergeser ke jok motor di sebelah kanan. Orang ini sabarnya juga level 10 seperti kisah Triyono sebelumnya. Bertahun-tahun ditempa di jalan, Manusia bermental baja! Keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berjuang.
Lain hari Aji datang lagi... Masya Allah dia datang bersama istri dan anaknya. Duduk di kursi roda disamping motornya. Allah Maha Kuasa mengirimkan wanita itu untuk jadi pendamping hidupnya. Seorang anak yang lucu yang sekarang jadi penghibur hari-harinya. Besoknya saya gantian datang ke kontrakannya. Melihat keluarga kecil Aji yang sederhana. Saya jadi saksi ketika adzan berkumandang, dia keluar dengan kursi roda dan langsung menuju masjid. Merangkak mendekat pada panggilan Tuhannya.
"Ji.. Kami dari ‪#‎SedekahRombongan‬ ingin memberimu motor matic modifikasi, agar dirimu lebih maksimal ketika jualan. Motor ini harus mindah gigi membuatmu kerepotan melepas satu tangan, motor ini nanti dikembalikan saja biar bermanfaat untuk lainnya"
Aji mengangguk dengan wajah yang berbinar-binar.. Allah lah yang mendatangkan kemudahan untuknya.

Sebulan kemudian saya mengantar Aji mengambil motornya yang di modifikasi di Muntilan. Bengkel milik mas Bambang, seorang difabel juga yang lumpuh dari pusar ke bawah karena kecelakaan waktu SMA dulu. Lelaki ini juga luar biasa.. Bisa mandiri menafkahi dirinya sendiri, pantang bersandar pada orang lain.
Sejak saat itulah Aji berkeliling dengan motor maticnya, membeli bahan dompet dari kulit ikan pari, melapisinya dengan pilihan warna, lalu dijahitkan pada mitranya yang punya 14 penjahit difabel semua. Menjualnya lewat pesanan dan pameran, melayani pesanan se Indonesia. Anak muda dari dusun terpencil dari Purbalingga itu telah menemukan jalannya. Ketika dia tidak mengeluh dengan cobaan, dia sepenuhnya bersandar penuh pada Tuhannya..
Allah mengangkat derajatnya dan menjadi pembuktian ayat-ayatNya, menjadi ilmu nyata untuk ribuan orang lainnya..
"dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah......" (QS. Yusuf: 87)

"......Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.”
(QS. Al Hijr: 55)

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezeki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman.” (QS. Ar Rum: 37)
Mari ambil kaca kawan, yang paling guedeeee di rumah, berdirilah di depannya. 
Kita instropeksi diri.. 
Memandang diri kita sendiri..
Kenapa rejeki kita masih sempit?
Kenapa masalah-masalah tak kunjung selesai?
Kenapa hidup jauh dari ketenangan?
Kenapa hati selalu gundah?
Kenapa jiwa selalu resah?
Kenapa hidup selalu gelisah
Kenapa doa kita belum diijabah?

Mungkin karena selama ini kita bersandar kepada selain Allah... 
Allah pemilik semua solusi, pemilik semua rezeki, namun selama ini Dia kita cueki..

Lain kali pesan dari Aji masuk ke HP saya: "Mas.. Alhamdulillah istri saya hamil lagi.."
@Saptuari

Itulah 2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah. Terus nantikan artikel-artikel bermanfaat lainnya dari saya. Hanya di BLOGGER JEMO LINTANK.

Tag : 2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah,2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah, 2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah,2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah,2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah, 2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah, 2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah, 2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah, 2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah, 2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah, 2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah

Silahkan Masukkan Email anda Untuk Update Fakta Lainnya:

0 Response to "2 Kisah Cerita inspirasi - Tak Mau Menyerah"

Post a Comment

Tolong Jangan Melakukan SPAM ya.
KOMENTARLAH SESUAI ARTIKEL DI ATAS :)

TERIMA KASIH
ADMIN
INDRA SAPUTRA