Postingan Terunggul Hari Ini

4 Pilihan Dalam Berkehidupan

4 pilihan dalam berkehidupan : Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu : 1. Dengan kedudukan Ja...

Artikel Tentang Peradaban Lembah Sungai Hoang Ho Dalam Peradaban awal Masyarakat Dunia


Artikel Tentang Peradaban Lembah Sungai Hoang Ho Dalam Peradaban awal Masyarakat Dunia – Hai sahabat, kali ini kita akan membahas tentan Peradaban Lembah Sungai Hoang Ho. Langsung dibaca yuk :

Artikel Tentang Peradaban Lembah Sungai Hoang Ho Dalam Peradaban awal Masyarakat Dunia
Artikel Tentang Peradaban Lembah Sungai Hoang Ho Dalam Peradaban awal Masyarakat Dunia. Sumber Foto : Gurugeografi.id



Manusia purba yang ditemukan dalam gua-gua Choukoutien di lembah Hoang-ho adalah Sinantropus Pekinensis, artinya manusia Cina dari Peking. Jenis manusia ini setingkat dengan Pithecanthropus Erectus yang ditemukan di Indonesia yang mendukung kebuyaan Palaolitikum. Kebudayaan Lembah sungai Hoang-ho ditemukan sekitar 3000 SM. Orang cina menyebut negerinya sebagai Chung Kuo, artinya negeri tengah karena terletak di tengah-tengah dunia. Rakyatnya disebut Hoang-Chung Hua atau Cina, yang umumnya berada di lembah sungai Hoang-Ho dan sungai yang Tse Kiang. Disinilah pusat peradaban Cina banyak ditemukan.

1. Aksara dan Astronomi

Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan gambar dan mempunyai bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu. Selain itu, seudah mengenal astronomi (Ilmu perbintangan) yaitu sistem penaggalan yang penting untuk kegiatan pertanian dan pelayaran.

2. Pertanian, perdagangan, dan teknologi

Kedua sungai besar, yakni Sungai Hoang-ho dan sunga yang Tse Kiang merupakan daerah yang subur sehingga menjadi urat nadi kehidupan bangsa Cina. Mereka hidup dari bercocok tanam dengan hasil gandmu, padi, jagung, kedelai dan murbai. Selain itu, mampu menghasilkan barang-barang keramik dan sutera yang diperdagangkan sampai ke luar wilayah cina.

3. Kepercayaan

Kepercayaan bangsa Cina adalah Polyheisme atau menyembah banyak dewa sebagai kekuatan alam, seperti dewa Feng-Pa sebagai dewa angin dan Lei-Shik sebagai dewa taufan. Masyarakat cina kuno juga mengenal upacara korban manusia (gadis cantik) untuk dipersembahkan kepada dewa tertinggi HO-Po yang bertahta di Hwang-Ho.

4. Filsafat

Filfasat kehidupan Cina berkembang pada zaman Dinasti Chou (1100-156 SM) Sehingga dinasti Chou berhasil meletakkan dasar-dasar kehidupan dan berpengaruh sepanjang Cina. Filsuf Cina antara lain :
a. Lao Tse, ajarannya disebut Taoisme, tertulis dalam buku Tao Te-ching, bernama Tao.
b. Orang tidak boleh mengekang jalannya alam
3. Orang supaya mau menerima nasib, seperti suka, duka, bahagia, sengsara dan sebagainya.
b. Mo Ti
Ajarannya mendasarkan pada Chien Ai, yakni cinta universal. Maksudnya, cinta yang tanpa pandang bulu, yakni mencintai sesama seperti mencintai dirinya sendiri. Jika setiap orang bertindak demikian, maka dunia akan damai.
c. Kung Fu Tse (Kunfusianisme)
Kung Fu Tse daam bahasa Tionghoa, sedangkan orang-orang barat menyebutnya Confusius. Ajarannya biasa disebut Ju Chia (Kung Chia), orang banyak menyebutnya confusianisme. Pokok-pokok ajarannya terletak apda Li, Ren dan I. Jika manusia atau masyarakat elah memegang teguh Li, Rend an I, maka dunia akan adamai. Apa itu Li, Rend an I?
Li, adalah adat istiadat. Sesuai dengan ajaran Li, maka orang itu harus mengetahui dirinya dan menempatkan diri pada tempatnya. Ada 5 hubungan yang dapat dipertimbangkan paling utama, yakni:
a. Bagaimana hubungan antara para penguasa dengan yang dikuasai?
b. Bagaimana hubungan antara orang tua dengan anak?
c. Bagaimana hubungan antara suami dan istri?
d. Bagaimana hubungan antara saudara tua dengan saudar muda?
e. Bagaimana hubungan antara teman dan teman?

Sebagai contoh orang tua harus memberi teladan tindakan yang baik bagi anak-ananya yang bertindak bijaksana; sebaliknya, anak-anak harus patuh dan meluhurkan orangtuanya.

Ren, yakni peri kemanusiaan; dan I adalah perikeadilan. Menurut Kung Fu Tse, kalau masyarakat memegang Teguh Li, Rend an I, maka masyarakat akan hidup tentram dan sejahtera. Ini semua merupakan usaha Kung Fu Tse untuk menciptakan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat.

Bapak menjadi semua pusat anggota keluarga sehingga bapak harus menjadi panutan, sedang anak harus tunduk kepadanya. Negara adalah keluarga dalam bentuk besar dan raja atau kaisar adalah sebagai bapak yang harus adil dan bijaksana, sedang rakyat harus tunduk kepada raja. Ajaran Kung Fu Tse sampai sekarang tetap menjadi pegangan hidup rakyat cina.

Demikianlah Artikel Tentang Peradaban Lembah Sungai Hoang Ho Dalam Peradaban awal Masyarakat Dunia. Semoga Bermanfaat.

Silahkan Masukkan Email anda Untuk Update Fakta Lainnya:

0 Response to "Artikel Tentang Peradaban Lembah Sungai Hoang Ho Dalam Peradaban awal Masyarakat Dunia"

Post a Comment

Tolong Jangan Melakukan SPAM ya.
KOMENTARLAH SESUAI ARTIKEL DI ATAS :)

TERIMA KASIH
ADMIN
INDRA SAPUTRA