Postingan Terunggul Hari Ini

Suasana Pada Masa lalu Membawa Mendung

Terpendam rindu mendayung kalbu, hati-hati untuk kusentuh, takut-takut bisa menyakiti. Sayup-sayup hening menyapa, mengantar roh pada masa i...

Aku, Akal, Dan Nafsu _ Sebuah Cerita Pendek Dari Ai En Yu

Aku, Akal, Dan Nafsu _ Sebuah Cerita Pendek Dari Ai En Yu - Hai sahabat Segala Fakta, berbeda dari alur kita membahas fakta, kali ini saya Ai En Yu sebagai admin memposting cerpen dulu nih, semoga bisa mengambil pelajaran dari cerpen berikut ini, karena jika kita ingin mengambil faktanya bahwasannya akal dan nafsu adalah dua hal yang ada dalam diri kita dan masing-masing seolah menarik kita ke arahnya. Yuk dibaca cerpennya berikut ini :

Sumber foto : https://minanews.net/kalahkan-nafsu-dengan-akal-dan-wahyu-oleh-zaenal-mutaqqin/


Baca juga tulisan saya sebelumnya : Cara mengatasi depresi secara Santuy

Suatu ketika aku berada di tempat antah berantah, sendirian, sepi, tidak ada siapapun dan apapun. Entah, dimana itu, semuanya terlihat gelap bahkan kakiku saja seolah tidak menginjak apapun, mengambang begitu saja. Seketika aku begitu ketakutan dan kebingungan, bertanya dalam hati, "Ini dimana? Mengapa aku sendiri? Dimana semua orang?"

Jantung ini rasanya mati, napas terengah-engah, ketakutan amatlah menghantui.


Tatkala cukup lama ketakutan dan kebingungan menggerayangi diri, muncul dua sosok di hadapanku, wujudnya persis seperti rupa diriku, dari mulai tinggi, warna kulit, cara ia berdiri dan semuanya, kecuali ekspresi di wajahnya. Yang satu tersenyum amat damai dan menyejukkan, sementara yang satunya tersenyum begitu menyeramkan dan menakutkan.


Aku bertanya kepada mereka berdua, "Siapa kalian?"


Yang tersenyum damai berkata, "Aku akalmu."


Dan yang tersenyum seram berkata, "Aku nafsumu."


Iya, akal dan nafsu, entah mengapa tiba-tiba mereka muncul dihadapanku dengan wujud dan nampak menyerupai diri ini. Membuat rasa kebingungan semakin melanda, hanya entah mengapa kesepian dan ketakutan yang sebelumnya pernah ada sudah menghilang, seolah diusir oleh akal dan nafsu.


Di tengah hendak bertanya lebih lanjut ke mereka, muncul rasa haus di tenggorokan, rasanya amat kering dan terasa menyiksa, padahal cuaca tidak panas, bagaimana mau panas? Matahari saja tidak ada. Aku melihat kedua wujud yang katanya nafsu serta pikiran memperlihatkan botol di tangannya masing-masing. Di dalam botol nampak air, berwarna putih bening di tangan akal dan berwarna merah segar, nampak dingin di tangan nafsu.


Aku menelan ludah.


"Ambillah..." Mereka berdua berkata kompak.


"Tapi kau harus memilih, apakah air di tanganku ..." Kata akal.


"Atau di tanganku." Kata Nafsu.


Aku memperhatikan lebih lekat air di dalam botol, air bening nampak tidak spesial dan biasa-biasa saja, serta air berwarna merah nampak menggiurkan, serta mengoda sekali. Aku harus pilih yang mana?


Kembali aku kebingungan.


Lagi, hal mengagetkan muncul di samping kiri dan kananku. Dua sosok pria yang tidak aku kenal siapa mereka. 


Di hadapan dua sosok pria itu juga ada masing-masing dua sosok yang mirip mereka, mereka bernama nafsu dan pikiran pula. Dua pria itu juga kelihatan kehausan, di sisi kiri ku pria itu mengambil air merah dari tangan nafsu dan sisi kananku mengambil air dari tangan akal.


Setelah diminum, pria di samping kiriku nampak sangat senang, namun tidak lama, ia kembali kehausan, bahkan kali ini lebih haus lagi, dan ia begitu menderita. Sosok nafsu di hadapannya tertawa jahat, sementara pria di samping kananku terlihat begitu segar setelah meminumnya, air bening itu ampuh mengatasi rasa haus dalam dirinya.


Aku bergegas mengambil air di tangan si akal dan langsung meminumnya, benar saja, rasa haus itu seketika menghilang, meskipun airnya hanya bening saja.


"Kau mau jadi temanku?" Si akal menjulurkan tangannya.


Di saat itu, si nafsu juga mengulurkan tangannya juga dan berkata hal yang sama pula, "Kau mau menjadi temanku?"


Aku tidak tahu harus memilih siapa, dan mereka berdua memutuskan menggenggam tanganku, di kanan si akal, dan di kiri si nafsu.


"Aku akan menjadi temanmu, dan aku akan mengarahkan ke arah yang baik." Kata si akal.


"Dan aku juga akan menjadi temanmu, aku bisa menjadi cobaan untukmu. Berhati-hatilah." Kata si nafsu.


.

#AiEnYu

Silahkan Masukkan Email anda Untuk Update Fakta Lainnya:

0 Response to "Aku, Akal, Dan Nafsu _ Sebuah Cerita Pendek Dari Ai En Yu "

Post a Comment

Tolong Jangan Melakukan SPAM ya.
KOMENTARLAH SESUAI ARTIKEL DI ATAS :)

TERIMA KASIH
ADMIN
INDRA SAPUTRA